Rihlah Ilmiah Jawa-Bali 2018 Hari Ke-3 Pasuruan dan Banyuwangi
Agenda Rihlah Ilmiah hari ke-3 adalah kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dan Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi.
PP Sidogiri Pasuruan
Kunjungan pertama rombongan menuju Ponpes Sidogiri Pasuruan. Pesantren tempat menimba ilmu KH. Idrus Ramli seorang ulama muda pejuang Aswaja.
Rombongn ditrima oleh ketua II Kiyai Ahmad Saifulloh Muhyiddin. Dalam sambutannya beliau mengungkapan sejarah seingkat PP Sidogiri serta beberapa program pondok pesantren.
PP Sidogiri ini ungkapnya, Usianya sudah mncapai 282 tahun, didirikan oleh seorang sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman, beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban.
Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Selain itu beliau juga mengunhkapkan beberapa program pondok, salah satunya adalah program pengiriman tenaga pengajar di berbagai daerah untuk mengabdi selama 1 thn.
Sementara itu ketua rombongan Rihlah Ilmiah Rahmatul Asri ust. A. Ikbal Malik, SS, M.Pd dalam sambutannya berhrap agar pengiriman guru PP Sidogiri di berbgai daerah juga di temptkan di PPM Rahmatul Asri.
Kunjungan ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata, foto bersama, dan keliling kampus yang didampingi oleh beberapa ustadz-ustadzah dan pengurus santri PP Sidogiri.
PP Darussalam Banyuwangi
Setelah meninggalkan PP Sidogiri, rombongan langsung menuju ke PP Darussalam Banyuwangi. Salah satu Pondok Pesantren terkemuka dan terbesar di Banyuwangi. Pondok pesantren yang berlokasi di Dusun Blokagung kecamatan Tegalsari ini, tidak hanya terkenal di Jawa Timur namun telah dikenal luas seluruh di Indonesia.
Rombongan diterima oleh wakil kepesantrenan Ust Ahmad Sufriadi yang juga merupakan cucu langsung pendiri ponpes Darussalam.
Dalam sambutannya Ust Ahmad Sufriadi mengarakan bahwa Ponpes Darussalam mulai dirintis sejak tahun 1949 oleh KH Mukhtar Syafa’at, salah satu ulama terkemuka di Banyuwangi, beliau terkenal dengan sikap dan perilaku yang dapat menjadi panutan umat.
Kunjungan ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata, foto bersama, dan keliling kampus yang didampingi oleh beberapa ustadz-ustadzah dan pengurus santri PP Darussalam.