Orang yang hijrah itu yang meninggalkan keburukan. Sementara masing-masing diantara kita ini kejelekannya lebih-lebih, buruknya lebih-lebih. Betul kan ya? Cuma bedanya di sini: Orang hijrah sejati selalu melihat, “Aku orang buruk, ingin jadi baik.”
Zaman sekarang timbul fenomena, “Aku kemarin buruk, sekarang sudah baik.”
“Aku kemarin buruk seperti kamu, sekarang aku sudah baik, ndak seperti kamu.”
“Aku kemarin buruk seperti dia, sekarang aku sudah baik, nggak seperti dia.”
Kemudian dilabeli hijrah. Ini salah.
Ketika orang lupa melihat keburukannya, sejatinya dia belum hijrah, justru terjun ke dalam kubangan yang luar biasa.
Orang yang hijrah itu akan melihat dirinya, selalu dalam keadaan yang menuju kebaikan, dan berjuang meninggalkan keburukan.
Lihat orang lain, dia nggak lihat orang lain itu buruk, nggak ada.
Dia lihat orang lain itu sebagai teman sama-sama seperjalanan. Lihat teman seperjalanan.
Masing-masing kita punya keburukan, yuk kita belajar jadi orang yang baik. Nah itulah makna hijrah yang sejati.”
Oleh : Habib Novel Alaydrus