Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang, H. Kamaruddin bersama dengan Kepala Seksi PD Pontren, H. Kasman Dahri melakukan kroscek dilapangan Rabu (23/10/19) tentang beredarnya berita Viral tentang santri tidak hormat pada saat penaikan bendera merah putih pada saat upacara peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten Enrekang di Kecamatan Maiwa.
Direktur Pondok Pesantren Darul Falah Ustadz Lukaman mengklarifikasi dan menyayangkan kejadian tersebut, disebabkan seluruh santrinya tanpa terkecuali, selalu melaksanakan upacara penaikan bendera dan semuanya melakukan hormat bendera. “Insiden yang terjadi kemarin murni disebabkan faktor kondisi lapangan, sebab santri kami yang berada di seblah timur tribun tidak mendengar jelas apa yang disampaikan oleh komandan upacara sehingga ada beberapa santri tidak melakukan hormat bendera” ungkap Lukman setelah klarifikasi pada santri bersangkutan.
“Santri kami yang laki-laki semunya melakukan hormat bendera karena mereka jelas mendengar suara aba-aba dari komandan upacara” lanjut Lukman. Selain itu kami khusunya di Ponpes Moderen Darul Falah tidak pernah mengajarkan kepada santri untuk tidak melakukan hormat bendera, karena hormat bender merupakan bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan/santri yang telah berjuang dalam kemerdekaan sehingga hari ini kita dapat melaksanakan aktifitas seperti hari ini.
Insiden kemarin merupakan pelajaran buat kita semua agar kedepan kita lebih berhati-hati agar tidak terulang lagi kejadian seperti kemarin ucap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Enrekang H. Kamaruddin.
“Kementerian Agama Kabupaten Enrekang melalui Seksi PD Pontren selalu melakukan pembinaan di pondok pesantren se Kabupaten Enrekang, khusus mengenai hormat bendera selalu ditekankan bahwa itu wajib untuk dilaksanakan. Keutuhan NKRI harga mati dan hormat kepada bendera sebagai implementasi menghargai perjuangan para ulama dan santri dalam menggapai kemerdekaan”, tambahnya. (bob)
Sumber: sulsel.kemenag.go.id