Nahwu Sufi | Bab Kalam (4)
Dari Buku: Mengungkap Spiritualitas Matan Jurumiyah Oleh: Imam Ibnu ‘Ajibah al-Hasani r.a.
فَالْإِسْمُ يُعْرَفُ بِالْخَفْضِ وَ التَّنْوِيْنِ وَ دُخُوْلِ الْأَلِفِ وَ اللَّامِ وَ حُرُوْفِ الْخَفْضِ.
Allah s.w.t. (yang diisyaratkan oleh isim mufrad-Nya) dapat digapai ridha-Nya (makrifat) melalui sifat kerendahan hati (khafdh). Dengan kerendahan hati itu tingkatan makrifat dapat dicapai, sebab seorang penyair berkata:
تَذَلَّلْ لِمَنْ تَهْوَى فَلَيْسَ الْهَوَى سَهْلُ
إِذَا رَضِيَ الْمَحْبُوْبُ صَحَّ لَكَ الْوَصْلُ.
“Rendahkan hatimu pada yang kau cintai, karena cinta tidaklah mudah.
Apabila ia telah meridhaimu maka aku telah sampai dan bersenanglah.”
Penyair lain mengatakan:
تَذَلَّلْ لِمَنْ تَهْوَى لَتَكْسِب عِزَّةً
فَكَمْ عِزَّة قَدْ نَالَهَا الْمَرْءُ بِالذُّلِّ
إِذَا كَانَ مَنْ تَهْوَى عَزِيْزًا وَ لَمْ تَكُنْ
ذَلِيْلًا لَهُ فَاقْرَأِ السَّلَامَ عَلَى الْوَصْلِ.
“Rendahkan hatimu pada yang kau cintai, niscaya kemuliaan segera kau dapati,
Betapa banyak orang-orang mulia, mereka jadi mulia karena rendah hati.
Jikalau mulia yang kau cintai, dan di hadapannya kau merasa tinggi,
Maka jangan pernah berharap sampai kepada Tuhan Yang Maha Suci.”
Syaikh Abul-Ḥasan asy-Syādzilī r.a. berkata: “Betapa banyak orang hina namun akhirnya menjadi mulia, dan betapa banyak orang menghilang namun akhirnya berjumpa.” Kehinaan yang dimaksud ialah kerendahan hati (tawādhu‘) demi menggapai ridha Allah s.w.t. hingga matilah nafsu dan hiduplah ruh dengan ilmu makrifat dan musyāhadah kepada Allah s.w.t.
Makrifat juga dapat diraih dengan tanwīn. Tanwīn di sini ada empat macam:
Pertama, tanwīn-ut-tamkīn, yaitu anugerah mencintai dan mengikuti seorang syaikh yang sempurna hingga meraih musyahadah ilahiyyah.
Kedua, tanwīn-ut-tankīr, yaitu anugerah menjauhi orang-orang yang menghalangi perjalanan menuju Allah s.w.t.
Ketiga tanwīn-ul-‘iwadh, yaitu anugerah menukar segala kekejian dengan kebajikan.
Keempat, tanwīn-ul-muqābalah, yaitu anugerah beribadah dengan segala ketundukan hati demi keagungan Ilahi, hingga segala ketundukan hati demi keagungan Ilahi, hingga dikaruniai kekayaan dan kekuatan yang penuh arti serta sifat-sifat yang terpuji.
Makrifat juga dapat dicapai dengan masuknya alif dan lām. Alif dan lām di sini mengisyaratkan sampainya seorang murid pada kawasan suci di alam ghaib, ialah kawasan musyāhadah.
Makrifat juga dapat diperoleh melalui huruf-huruf khafdh atau huruf-huruf jarr, yaitu hal-hal yang memikat kerendahan dan ketundukan hati alias tawādhu‘.
تَذَلَّلْ لِمَنْ تَهْوَى فَلَيْسَ الْهَوَى سَهْلُ
إِذَا رَضِيَ الْمَحْبُوْبُ صَحَّ لَكَ الْوَصْلُ.
“Rendahkan hatimu pada yang kau cintai, karena cinta tidaklah mudah.
Apabila ia telah meridhaimu maka engkau telah sampai.”
Kiyai Wakiti Ibnu Yusuf