Jumat (20/11), seluruh kegiatan ekstrakurikuler, yaitu kegiatan Pramuka, PMR, pidato dan kegiatan lain di luar jam pelajaran sekolah resmi ditutup oleh Direktur PPM Rahmatul Asri Ermin Nur.
Ermin Nur dalam sambutannya menyampaikan pentingya seorang santri untuk bisa berbicara di muka umum, khususnya dalam menyampaikan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Sebab dalam berdakwah, hendaknya materi yang disampaikan harus jelas dan tidak kaku. “Cara berbicara dalam pergaulan sehari-hari berbeda ketika kita berdakwah,” ungkapnya.
Selain itu, Ermin juga menekankan bahwa untuk menjadi seorang pembicara yang handal bukanlah perkara yang mudah. “Sebab sangat diperlukan kesiapan mental yang sungguh-sungguh serta penguasaan materi,” lanjutnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang bertemakan “Mengasah dan Mengembangkan Kemampuan Santri dengan Minat Bakat dan Potensi yang Dimiliki” ini dirangkaikan dengan berbagai macam pertunjukan. Pertunjukan itu bertujuan untuk mempertontonkan bakat pada setiap bidang yang dipilih oleh santri, di antaranya seperti bernyanyi, musikalisasi puisi, band ala kadar, bersemafor dan berpidato 4 bahasa yang dikenal dengan sebutan Muhadharah Akbar, yakni dengan menggunakan bahasa Arab, Inggris, Indonesia, dan daerah.
Menurut Ketua Organisasi Pelajar Rahmatul Asri (OPRA) Berlian Putri Ramadhani bahwa Muhadharah Akbar merupakan salah satu program bagian pengajaran OPRA yang dilaksanakan sekali selama masa kepengurusan.
“Banyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan ini sebagai sarana untuk santri dan santriwati dalam keterampilan public speaking,” ungkap Berlian.
Selain untuk melatih keterampilan dalam berbicara, muhadharah juga melatih mental sebagai bekal untuk menjadi dai di masa depan. Oleh karena itu, “Kegiatan muhadharah dikembangkan menjadi beberapa hal yang lebih spesifik dan aplikatif dalam mempersiapkan santri ketika kelak terjun di masyarakat,” lanjut Berlian.
Hal itu turut dirasakan oleh seluruh santri yang ikut serta dalam pelatihan pidato 4 bahasa ini. Para santri mulai pandai berpidato dan tidak lagi merasa kegugupan ketika berbicara di depan banyak orang.
“Betul. Selama mengikuti kegiatan muhadharah selama satu semester ini, banyak pelajaran yang bisa saya ambil, di antaranya adalah melatih saya untuk terbiasa dan terampil berkomunikasi di depan banyak orang,” ucap Fitra Anastasya Putri, salah satu peserta muhadharah.
Reporter: Alya & Adel
Fotografer: Farid Darungan