Doa merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat manusia, yang berasal dari bahasa arab yang berarti panggilan, mengundang, permintaan, permohonan, doa, dan sebagainya. Berdoa berarti aktifitas rohaniah menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang diinginkan.
Doa merupakan media penghubung seorang hamba dan penciptanya, lewat doa ia dapat meminta, dan memohon, dan berharap keinginan yang dipanjatkan bisa dipenuhi, dikabulkan oleh Allah SWT. Pada dasarnya hal utama yang harus dipegang teguh seorang hamba yakni yakin Tuhannya akan mengabulkan dan doanya terwujud.
Mustajab sendiri berarti dapat dengan mudah (lekas) menyembuhkan, manjur. Tidak ada kekhususan suatu doa, karena pada dasarnya semua doa itu bersifat penting dan kebutuhan.
Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surah Al-Ghafir: 60 yang artinya “Dan Rabbmu berfirman:“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
Di bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penyucian, bulan Pengampunan adalah waktu ya g tepat untuk berdoa kepada Sang Khalik. Menurut hadis-hadist Rasulullah SAW, ada waktu-waktu tertentu yang membuat suatu doa menjadi mustajab,
Lakukan doa di saat-saat ini di bulan puasa:
1. Berdoalah Waktu Sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).
2. Berdoalah Saat Puasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)
Selanjutnya, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” ( di dalam kitab Al-Majmu’, 6: 273)
3. Berdoalah Ketika waktu Berbuka Puasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Insyaallah, dengan melakukan doa di waktu mustajab tersebut akan menjadikan doa seorang hamba menjadi doa Mustajab, dengan penuh rendah diri dihadapan sang Khalik, dan selalu berprasangka baik jangan pernah berburuk sangka pada Sang Pengabul doa. Harapan kita semua, doa yang kita panjatkan selama ini dapat di ijabah oleh-Nya. Aamiin
Semoga artikel ini bermanfaat.
Salam literasi, GBC