Tak terasa waktu berlalu, terhitung sudah 40 hari Pembina Yayasan sekaligus Pendiri dan Pelindung Pondok Pesantren Modern Rahmatul Asri kabupaten Enrekang meninggal dunia untuk selama lamanya. Kepergian itu tentunya sangat berat dirasakan oleh pihak keluarga dan tentunya Pondok Pesantren yang ia bangun yang tahun ini berumur 25 tahun sejak dibangun.
Untuk mengenang Wafatnya Almarhum, pihak keluarga dan Pondok berinisiatif melaksanakan takziah 40 hari meninggalnya Ayahanda Dr. H. A. Malik B. Masri, S. E, MS. Pihak keluarga mulai dari istrinya Bunda Hj. Rabina Malik, ke 4 anak Almarhum beserta menantunya lengkap dengan para cucu-cucunya sengaja datang dari kota Makassar menuju Pondok Pesantren Rahmatul Asri mengikuti secara khusu’ rangkaian acara hingga selesai yang dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara Almarhum Ayahanda Malik B Masri.
Sebelum ceramah takziah yang dibawakan oleh, Dr. KM. Abd. Malik Tibe. M. Ag. Pihak keluarga yang di wakili oleh bunda Hj. Sri Wahyuli. S.T, sekaligus Ketua Yayasan Rahmatul Asri memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan acara takziah, dan mengingatkan pada semua hadirin, apa yang di amanahkan Almarhum untuk membesarkan Pondok ini akan kita lanjutkan dan Yayasan akan bekerjasama dengan ustad-ustadzah untuk meningkatkan prestasi santri-santriwati agar bisa mengharumkan nama pondok pesantren ini di kancah provinsi, Nasional bahkan internasional. Usai sambutan dari Ketua Yayasan, penceramah pun memberikan tausiah takziah diantaranya berisikan “Nikmat bila tak disyukuri itu bahaya tapi kalo disyukuri akan ditambah terus oleh Allah SWT”. Lanjut penceramah mengingatkan pada jamaah, Bila seseorang telah meninggal dunia seperti Almarhum maka ia masih berpeluang mendapatkan pahala. Ada 3 caranya pahala itu tetap diterima Almarhum yaitu: 1. sedekah jariyah, 2.Ilmu yang diajarkan dimanfaatkan ilmu oleh murid/masyarakat, 3. Anak sholeh yang mendoakan orang tuanya. Penceramah pun mengingatkan semua yang hadir di acara itu agar tetap mendoakan Almarhum kapan dan dimana saja. Acara takziah ini ditutup dengan Do’a yang dibacakan oleh ustad H. Amir Mustafha. Lc, yang membuat semua jamaah ikut mengaminkan semua do’a tersebut. Usai pembacaan do’a acara itu ditutup dengan penyerahan bingkisan dari pihak keluarga kepada seluruh yang hadir termasuk santri yang jumlahnya 1000 lebih semua mendapatkan Al-Quran mini dari pihak Yayasan dengan harapan santri dan santriwati membacakan terus alquran itu untuk Almarhum. Lahu Al-fatihah buat Ayahanda Malik B. Masri
Semoga reportase ini bermanfaat
Salam literasi, GBC